Penelitian
ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan air melalui introduksi
rancang bangun inovasi teknologi sistem irigasi tetes (trickle) pada musim kemarau.
Penelitian di lapangan ditujukan untuk mempelajari waktu pemberian air dan
jarak pemasangan
tetesan yang optimum. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang
disusun secara faktorial. Faktor pertama ialah waktu pemberian
air (T) yang terdiri atas 4
taraf, yaitu 1, 2, 3, dan 4 minggu sekali, dengan pemberian air masing-masing
sebanyak 80%
evapotranspirasi (ET). Faktor kedua ialah jarak emiter (S), terdiri atas 3
taraf, yaitu 20, 40,
dan 60 cm dari pohon apel, serta ulangan sebanyak 3 kali. Pengamatan lapangan
dan data agronomis
meliputi data klimat, data fisika tanah, jumlah bunga, jumlah buah total per bunga,
produksi per pohon, produksi per hektar. Penelitian lain ialah kelayakan
finansial sistem
irigasi tetes.
Hasil
penelitian lapangan menunjukkan bahwa pengaruh jarak emitter dan interval waktu
pemberian air terhadap semua pengamatan terdapat interaksi yang sangat nyata
(p = 0.01). Pada pengamatan kuncup bunga, yang
terbanyak pada kombinasi perlakuan S2T3 dan yang
paling kecil pada S1T1 dan tidak berbeda nyata dengan S1T2. Pada pengamatan
bunga mekar
yang terbanyak pada S2T3 dan yang paling sedikit pada S1T1 dan tidak berbeda
nyata dengan
S3T2, S3T3, dan S3T4. Bakal buah yang terbanyak teramati pada perlakuan S2T3
dan yang
paling sedikit pada perlakuan S2T2. Pada pengamatan produksi per-pohon dan
produksi per
hektar, kombinasi perlakuan S2T3 mempunyai produksi tertinggi dan tidak
berbeda nyata dengan
S2T2 dan produksi terendah dicapai pada perlakuan S1T3 dan tidak berbeda
nyata dengan
S1T2, S2T1, dan S3T4. Secara umum pada
semua pengamatan pada perlakuan jarak emiter
dan interval waktu pemberian air (kombinasi perlakuan S2T3) didapatkan hasil
yang terbaik,
walaupun pada beberapa pengamatan tidak berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan
S2T2.
Hasil
analisis finansial menunjukkan bahwa sistem irigasi tetes layak untuk
diterapkan, dan
hasil produksi menunjukkan peningkatan sebesar 44.4 %/ha/panen, yaitu dari 25 ton/ha/panen
menjadi 36 ton/ha/panen. Biaya investasi yang diperlukan ialah Rp 80 juta/ha. Pengembalian
modal 2.5 tahun; NPV pada tingkat suku bunga 14% ialah Rp 134.551.638, IRR
45.5%, dan indeks profitability 1.68.
|
Jumat, 21 September 2012
Rancang Bangun Sistem Irigasi Tetes : Suatu Upaya Stabilisasi Produksi Apel pada Musim Kemarau
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar