Sabtu, 22 September 2012

Pengembangan Papan Komposit dari Limbah Kayu dan Plastik


Indonesia ialah salah satu negara terpadat penduduknya di dunia dengan pertambahan sekitar 2.5% per tahun. Meningkatnya jumlah penduduk menyebab-kan kebutuhan akan kayu bangunan (konstruksi) maupun untuk perabot rumah tangga terus meningkat, bahkan diperkirakan lebih cepat dari pertambahan penduduk itu sendiri. Pemanfaatan limbah kayu dan plastik sebagai bahan baku papan komposit sampai saat ini belum mendapat perhatian serius di Indonesia, sementara volume limbah kayu yang ada sangat besar. Selain itu, limbah plastik menimbulkan persoalan tersendiri bagi lingkungan karena bahan ini sangat sulit terdekomposisi. Jika kedua potensi limbah ini digabungkan menjadi bahan baku pembuatan papan komposit, maka diharapkan akan tercipta suatu produk papan komposit baru yang memiliki ketahanan terhadap mikroorganisme perusak yang lebih tinggi dan memiliki stabilitas dimensi yang lebih baik daripada produk panel kayu yang ada selama ini. Penelitian ini bertujuan mengembangkan suatu jenis papan komposit dari limbah kayu dan plastik yang berkualitas tinggi, ramah lingkungan serta ekonomis.

Papan komposit dari limbah kayu dan plastik dibuat dengan teknik standar pembuatan papan partikel.  Sifat dasar papan komposit yang dihasilkan memenuhi  JIS A 5809, kecuali pengembangan tebal setelah perendaman air selama 24 jam.  Suhu optimum untuk pembuatan komposit yang menggunakan campuran plastik polietilena (PE) dengan perekat urea formaldehida (UF), melamin formaldehida (MF), dan fenol formaldehida (PF) berturut-turut ialah 180, 200, dan 220 C.  Suhu optimum untuk pembuatan papan komposit yang menggunakan campuran plastik PP dengan UF, MF, dan PF berturut-turut ialah 220, 200, dan 220 C. Suhu optimum untuk pembuatan papan komposit yang menggunakan campuran plastik polistirena (PS) dengan perekat UF, MF, dan PF berturut-turut ialah 220, 220, dan 160 C. Secara umum, suhu optimum yang diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi daripada suhu optimum pembuatan papan komposit yang umum digunakan jika tanpa ada campuran plastik.

Berdasarkan pertimbangan sifat fisis dan mekanis yang dilakukan dengan memberi peringkat pada setiap komposisi, maka komposisi partikel kayu dan plastik 90/10 ialah komposisi optimum untuk semua jenis plastik. Jumlah plastik berpengaruh menurunkan sifat mekanis papan komposit, yaitu modulus elastisitas, modulus retak, dan keteguhan tarik tegak lurus permukaan. Plastik meningkatkan sifat fisis papan, di antaranya kadar air untuk komposisi partikel kayu dan plastik 90/10, daya serap air untuk perekat MF dan pengembangan tebal untuk perekat MF. Pemberian lapisan venir pada kedua permukaan papan komposit dapat meningkatkan stabilitas dimensinya serta memperbaiki penampilan papan komposit dari limbah kayu dan plastik. Secara umum jenis partikel yang memberi sifat-sifat fisis dan mekanis yang lebih baik ialah jenis partikel wafer dengan menggunakan perekat PF dan plastik PS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Night Diamond Bloody Red - Busy Flicker