Indonesia
ialah salah satu negara terpadat penduduknya di dunia dengan pertambahan sekitar
2.5% per tahun. Meningkatnya jumlah penduduk menyebab-kan kebutuhan akan kayu bangunan
(konstruksi) maupun untuk perabot rumah tangga terus meningkat, bahkan diperkirakan
lebih cepat dari pertambahan penduduk itu sendiri. Pemanfaatan limbah kayu dan
plastik sebagai bahan baku papan komposit sampai saat ini belum mendapat
perhatian serius
di Indonesia, sementara volume limbah kayu yang ada sangat besar. Selain itu,
limbah plastik
menimbulkan persoalan tersendiri bagi lingkungan karena bahan ini sangat
sulit terdekomposisi.
Jika kedua potensi limbah ini digabungkan menjadi bahan baku pembuatan papan
komposit, maka diharapkan akan tercipta suatu produk papan komposit baru yang memiliki
ketahanan terhadap mikroorganisme perusak yang lebih tinggi dan memiliki stabilitas
dimensi yang lebih baik daripada produk panel kayu yang ada selama ini.
Penelitian ini
bertujuan mengembangkan suatu jenis papan komposit dari limbah kayu dan
plastik yang berkualitas
tinggi, ramah lingkungan serta ekonomis.
Papan
komposit dari limbah kayu dan plastik dibuat dengan teknik standar pembuatan papan
partikel. Sifat dasar papan komposit
yang dihasilkan memenuhi JIS A 5809,
kecuali pengembangan
tebal setelah perendaman air selama 24 jam.
Suhu optimum untuk pembuatan komposit
yang menggunakan campuran plastik polietilena (PE) dengan perekat urea formaldehida
(UF), melamin formaldehida (MF), dan fenol formaldehida (PF) berturut-turut ialah
180, 200, dan 220 C. Suhu optimum
untuk pembuatan papan komposit yang menggunakan
campuran plastik PP dengan UF, MF, dan PF berturut-turut ialah 220, 200, dan 220
C. Suhu optimum untuk pembuatan papan komposit yang menggunakan campuran plastik
polistirena (PS) dengan perekat UF, MF, dan PF berturut-turut ialah 220, 220,
dan 160
C. Secara umum, suhu optimum yang diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi
daripada suhu
optimum pembuatan papan komposit yang umum digunakan jika tanpa ada campuran plastik.
Berdasarkan
pertimbangan sifat fisis dan mekanis yang dilakukan dengan memberi peringkat
pada setiap komposisi, maka komposisi partikel kayu dan plastik 90/10 ialah komposisi
optimum untuk semua jenis plastik. Jumlah plastik berpengaruh menurunkan
sifat mekanis
papan komposit, yaitu modulus elastisitas, modulus retak, dan keteguhan tarik
tegak lurus
permukaan. Plastik meningkatkan sifat fisis papan, di antaranya kadar air
untuk komposisi
partikel kayu dan plastik 90/10, daya serap air untuk perekat MF dan pengembangan
tebal untuk perekat MF. Pemberian lapisan venir pada kedua permukaan papan
komposit dapat meningkatkan stabilitas dimensinya serta memperbaiki
penampilan papan
komposit dari limbah kayu dan plastik. Secara umum jenis partikel yang
memberi sifat-sifat
fisis dan mekanis yang lebih baik ialah jenis partikel wafer dengan
menggunakan perekat PF
dan plastik PS.
|
Sabtu, 22 September 2012
Pengembangan Papan Komposit dari Limbah Kayu dan Plastik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar