Jumat, 21 September 2012

Rancang Bangun Sistem Irigasi Tetes : Suatu Upaya Stabilisasi Produksi Apel pada Musim Kemarau



Penelitian ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan air melalui introduksi rancang bangun inovasi teknologi sistem irigasi tetes (trickle) pada musim kemarau. Penelitian di lapangan ditujukan untuk mempelajari waktu pemberian air dan jarak pemasangan tetesan yang optimum. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial. Faktor pertama ialah waktu  pemberian  air (T) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu 1, 2, 3, dan 4 minggu sekali, dengan pemberian air masing-masing sebanyak 80% evapotranspirasi (ET). Faktor kedua ialah jarak emiter (S), terdiri atas 3 taraf, yaitu 20, 40, dan 60 cm dari pohon apel, serta ulangan sebanyak 3 kali. Pengamatan lapangan dan data agronomis meliputi data klimat, data fisika tanah, jumlah  bunga, jumlah buah total per bunga, produksi per pohon, produksi per hektar. Penelitian lain ialah kelayakan finansial sistem irigasi tetes.

Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa pengaruh jarak emitter dan interval waktu pemberian air terhadap semua pengamatan terdapat interaksi yang sangat nyata (p = 0.01).  Pada pengamatan kuncup bunga, yang terbanyak pada kombinasi perlakuan S2T3 dan yang paling kecil pada S1T1 dan tidak berbeda nyata dengan S1T2. Pada pengamatan bunga mekar yang terbanyak pada S2T3 dan yang paling sedikit pada S1T1 dan tidak berbeda nyata dengan S3T2, S3T3, dan S3T4. Bakal buah yang terbanyak teramati pada perlakuan S2T3 dan yang paling sedikit pada perlakuan S2T2. Pada pengamatan produksi per-pohon dan produksi per hektar, kombinasi perlakuan S2T3 mempunyai produksi tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan S2T2 dan produksi terendah dicapai pada perlakuan S1T3 dan tidak berbeda nyata dengan S1T2, S2T1, dan S3T4.  Secara umum pada semua pengamatan pada perlakuan jarak emiter dan interval waktu pemberian air (kombinasi perlakuan S2T3) didapatkan hasil yang terbaik, walaupun pada beberapa pengamatan tidak berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan S2T2.

Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa sistem irigasi tetes layak untuk diterapkan, dan hasil produksi menunjukkan peningkatan sebesar 44.4 %/ha/panen, yaitu dari 25 ton/ha/panen menjadi 36 ton/ha/panen. Biaya investasi yang diperlukan ialah Rp 80 juta/ha. Pengembalian modal 2.5 tahun; NPV pada tingkat suku bunga 14% ialah Rp 134.551.638, IRR 45.5%, dan indeks profitability 1.68. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Night Diamond Bloody Red - Busy Flicker