Penelitian
ini bertujuan mengetahui ciri beton normal dan beton ringan serta perilaku mekanis
balok-T beton bertulang hibrid dengan bukaan serta pengaruh dimensi dan lokasi bukaan
pada balok tersebut akibat beban monotonik dan siklik. Dalam penelitian ini,
studi teoretis
dan eksperimental dilaksanakan untuk menentukan pengaruh bukaan pada respons balok-T
beton bertulang hibrid. Pengaruh bukaan pada perilaku mekanik statik dari
balok-balok
ini pada tahapan pembebanan yang berbeda œ tahap beban kerja; tahap beban
leleh; dan tahap
beban batas œ akibat pembebanan
siklik, juga disajikan. Percobaan eksperimental mencakup
pengujian dan penelitian respons struktur dari delapan balok-T beton
bertulang hibrid,
yang sebagian dibangun dengan beton ringan.
Spesimen-spesimen didesain dengan dimensi
dan letak penulangan yang sama. Bukaan diletakkan dalam badan setiap balok, masing-masing
pada daerah lentur murni, daerah geser tinggi, dan daerah lentur-geser
tinggi. Balok-balok
ini dibebani secara monotonik dan siklik, di bawah pembebanan lentur murni dan
kombinasi lentur dan geser. Variabel utama penelitian adalah dimensi bukaan
dan lokasi horisontal
sepanjang panjang balok. Perilaku spesimen dibahas dalam perumusan performansnya
terhadap beban batas, pola retak, model keruntuhan, daktilitas, degradasi kekuatan,
dan kekakuan, serta kapasitas disipasi energi. Hasil dari analisis statik
elemen hingga
non-linear disesuaikan dengan hasil pengujian monotonik dari tiga balok-T
beton bertulang
hibrid. Pengaruh dimensi bukaan dan lokasi horizontal pada perilaku monotonik diselidiki
terhadap deformasi, tegangan, retak, model keruntuhan, dan kapasitas kekuatan batas.
Kecocokan antara hasil analisis
teoritis dan eksperimental diperlihatkan. Lebih jauh, suatu
studi parametrik juga dilakukan pada balok-T dengan bukaan untuk mendapatkan nisbah
distribusi gaya geser di antara chord-chord bukaan; untuk menentukan
domain yang pengaruh
kelangsingan dalam chord tekannya dapat diabaikan; untuk mengembangkan prosedur
desain terhadap retak chord-chord bukaan; dan untuk mengestimasi
lendutan maksimum
balok; juga untuk memperoleh kapasitas batas dari balok-T beton bertulang hibrid.
Dari keseluruhan rangkaian penelitian diketahui kurva korelasi kuat tekan dengan modulus elastisitas dari beton normal dan beton ringan; persamaan distribusi gaya geser yang diterima oleh chord atas dan chord bawah bukaan; prosedur perencanaan untuk mengestimasi keretakan chord-chord bukaan; prosedur sederhana untuk menentukan defleksi relatif antara sisi-sisi bukaan; serta metode untuk mengestimasi kapasitas batas balok-T beton bertulang hibrid dengan bukaan terhadap berbagai model keruntuhan. Direkomendasikan bahwa penempatan bukaan sebaiknya diletakkan pada daerah yang didominasi oleh lentur. Geometri bukaan diletakkan secara mendatar dengan sisi panjang bukaan searah sumbu panjang balok. Untuk mengatasi kebutuhan bukaan yang terlampau besar, alternatifnya dapat digunakan multibukaan. Disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mempelajari pengaruh variasi jumlah dan susunan tulangan sengkang sekitar bukaan, jarak efektif antara bukaan dan tumpuan dan bukaan dengan beban aplikasi. |
Sabtu, 22 September 2012
Mekanis Balok Beton Bertulang Hibrid dengan Bukaan pada Badan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar