Sabtu, 22 September 2012

Mekanis Balok Beton Bertulang Hibrid dengan Bukaan pada Badan


Penelitian ini bertujuan mengetahui ciri beton normal dan beton ringan serta perilaku mekanis balok-T beton bertulang hibrid dengan bukaan serta  pengaruh dimensi dan lokasi bukaan pada balok tersebut akibat beban monotonik dan siklik. Dalam penelitian ini, studi teoretis dan eksperimental dilaksanakan untuk menentukan pengaruh bukaan pada respons balok-T beton bertulang hibrid. Pengaruh bukaan pada perilaku mekanik statik dari balok-balok ini pada tahapan pembebanan yang berbeda œ tahap beban kerja; tahap beban leleh; dan tahap beban batas œ akibat pembebanan  siklik, juga disajikan. Percobaan eksperimental mencakup pengujian dan penelitian respons struktur dari delapan balok-T beton bertulang hibrid, yang sebagian dibangun dengan beton ringan.  Spesimen-spesimen didesain dengan dimensi dan letak penulangan yang sama. Bukaan diletakkan dalam badan setiap balok, masing-masing pada daerah lentur murni, daerah geser tinggi, dan daerah lentur-geser tinggi. Balok-balok ini dibebani secara monotonik dan siklik, di bawah pembebanan lentur murni dan kombinasi lentur dan geser. Variabel utama penelitian adalah dimensi bukaan dan lokasi horisontal sepanjang panjang balok. Perilaku spesimen dibahas dalam perumusan performansnya terhadap beban batas, pola retak, model keruntuhan, daktilitas, degradasi kekuatan, dan kekakuan, serta kapasitas disipasi energi. Hasil dari analisis statik elemen hingga non-linear disesuaikan dengan hasil pengujian monotonik dari tiga balok-T beton bertulang hibrid. Pengaruh dimensi bukaan dan lokasi horizontal pada perilaku monotonik diselidiki terhadap deformasi, tegangan, retak, model keruntuhan, dan kapasitas kekuatan batas. Kecocokan  antara hasil analisis teoritis dan eksperimental diperlihatkan. Lebih jauh, suatu studi parametrik juga dilakukan pada balok-T dengan bukaan untuk  mendapatkan nisbah distribusi gaya geser di antara chord-chord bukaan; untuk menentukan domain yang pengaruh kelangsingan dalam chord tekannya dapat diabaikan; untuk mengembangkan prosedur desain terhadap retak chord-chord bukaan; dan untuk mengestimasi lendutan maksimum balok; juga untuk memperoleh kapasitas batas dari balok-T beton bertulang hibrid.

         Dari keseluruhan rangkaian penelitian diketahui kurva korelasi kuat tekan dengan modulus elastisitas dari beton normal dan beton ringan; persamaan distribusi gaya geser yang diterima oleh chord atas dan chord bawah bukaan; prosedur perencanaan untuk mengestimasi keretakan chord-chord bukaan; prosedur sederhana untuk menentukan defleksi relatif antara sisi-sisi bukaan; serta metode untuk mengestimasi kapasitas batas balok-T beton bertulang hibrid dengan bukaan terhadap berbagai model keruntuhan.

        Direkomendasikan bahwa penempatan bukaan sebaiknya diletakkan pada daerah yang didominasi oleh lentur. Geometri bukaan diletakkan secara mendatar dengan sisi panjang bukaan searah sumbu panjang balok. Untuk mengatasi kebutuhan bukaan yang terlampau besar, alternatifnya dapat digunakan multibukaan. Disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mempelajari pengaruh variasi jumlah dan susunan tulangan sengkang sekitar bukaan, jarak efektif antara bukaan dan tumpuan dan bukaan dengan beban aplikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Night Diamond Bloody Red - Busy Flicker