Pembangunan
struktur beton seringkali menghasilkan cetakan komponen struktur beton bertulang
yang kurang sempurna, sehingga terjadi bagian-bagian yang keropos, berbentuk seperti
sarang lebah (honey comb) atau malah berongga sepenuhnya. Struktur
beton dengan bagian-bagian
yang kurang sempurna tentunya tidak dapat diterima karena tidak akan dapat memenuhi
persyaratan kekuatan dalam masa layannya. Tidak jarang terjadi struktur yang cacat
demikian tidak diterima dan diruntuhkan, untuk kemudian dibangun kembali
dengan lebih
baik. Hal ini berarti terbuangnya dana yang sangat besar. Tujuan penelitian ini
ialah mencari
cara memperbaiki struktur beton tulang yang mengandung sarang lebah atau
cacat lainnya
tanpa meruntuhkan terlebih dahulu seluruh atau sebagian besar struktur
tersebut. Bagian
struktur yang bercacat terlebih dahulu dipahat untuk membuang bagian-bagian
yang lepas
serta membentuk ruangan atau lubang yang cukup besar. Kemudian, bila dianggap perlu,
tulangan dapat diperbaiki atau ditambahkan sebagaimana mestinya lalu diisikan
agregat kasar
ke dalam lubang tersebut. Sesudah
diberi penutup cetakan secukupnya, ke dalam lubang
tersebut diinjeksikan (grouting) cairan campuran semen dengan berbagai
bahan tambahan
(additives). Beton yang diproduksi dengan cara demikian disebut beton
Agregat-Prepak
(A-P Concrete). Teknik pembuatan beton untuk perbaikan kerusakan
struktur tersebut kemudian
dikembangkan mejadi teknologi baru dalam produksi bangunan atau komponen struktur
beton baru. Namun bersamaan dengan perkembangan teknologi tersebut,
berkembang pula
berbagai masalah yang harus diatasi, antara lain mutu dan sifat bahan beton
yang diproduksi
dengan cara injeksi, kecuali mutu agregatnya, sangat dipengaruhi oleh mutu
cairan semennya
(grout).
Dalam
penelitian ini grout didapat dari campuran air dan semen yang dibubuhi
bahan tambahan
seperti abu terbang dari limbah pembangkit listrik tenaga uap dan gerusan
berbagai terak
dari industri baja dan nikel. Selain itu, untuk memperbaiki viskositasnya
kendati dengan menggunakan
air sedikit, ditambahkan pula aditif kimia seperti superplasticizer.
Teknologi produksi
beton A-P dengan abu terbang ini dapat menghasilkan beton dengan kekuatan
52.7 MPa
pada umur 90 hari, yaitu lebih dari 2 kali beton yang biasa digunakan dalam
struktur beton
tulang biasa dan masih jauh di atas kekuatan beton pratekan yang biasa
dipersyaratkan, yaitu
kuat tekan 35-45 MPa.
|
Sabtu, 22 September 2012
Beton Agregat Prepak untuk Perbaikan dan Produksi Struktur Beton Bertulang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar